BSIP Aceh Gelar FGD Penerapan SNI Produk Kopi Arabika Gayo Menyongsong HUT BSIP
BSIP Aceh Gelar FGD Penerapan SNI Produk Kopi Arabika Gayo Menyongsong HUT BSIP
Hingga hari ini, kopi arabika gayo masih menjadi komoditas andalan perkebunan dalam perekonomian Aceh. Sebagian besar produksi yang dihasilkan dipasarkan ke pasar kopi dunia. Peluang ekspor kopi Arabika di pasar dunia masih sangat menjanjikan. Namun belakangan ini mulai menurun, kondisi itu turut dipengaruhi oleh standar mutu produk termasuk kandungan Glyphosate yang melewati ambang batas yang menyebabkan produk eksport ini di tolak di pasar ekspor.
Untuk memenuhi kebutuhan standar bagi produk tersebut sekaligus mengedukasi petani dan pelaku agribisnis, Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Aceh menggelar acara Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan ini mengambil tema “Penerapan SNI pada Kopi Arabika Gayo untuk meningkatkan Kualitas Ekspor”.
Acara yang digelar di Aula Mahperilungi tersebut dilakukan pada Kamis 14 September 2023 dengan menghadirkan narasumber berkompeten dibidangnya, antara lain adalah dari Dinas Perdagangan Bener Meriah yakni Khairun Aksa, SE, M. M dengan materi peran penting kopi arabika gayo bagi perekonomian Aceh.
Disamping itu juga materi tentang Penerapan SNI untuk peningkatan nilai tambah produk kopi arabika gayo yang disampaikan Fitriana Djafar S. Si, M. T dari Balai Standardisasi Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Aceh. Lalu ditutup dengan materi Dinamika ekspor kopi arabika gayo oleh Alpian, S. ST dari KBQ Baburrayyan.
Acara itu dihadiri puluhan peserta dari berbagai stakeholder terutama dari pelaku usaha koperasi kopi arabika. Turut hadir Kepala Dinas Pertanian Bener Meriah yang diwakili Sekdis, Ir. Jasnis Gunawan disamping itu juga hadir Fungsional Penyuluh, Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) dari BSIP Aceh.
Dalam laporannya, ketua pelaksana Eka Fitria, S.P., M.Si menyebutkan tujuan dari pelaksanaan FGD ini adalah untuk mengumpulkan informasi dan permasalahan tentang teknis penerapan SNI pada kopi arabika gayo, sehingga nantinya diperoleh rekomendasi untuk peningkatan kualitas dan nilai tambah produk kopi arabika melalui penerapan SNI kopi.
Firdaus, S.P, M.Si, dalam sambutannya ikut memaparkan dan mensosialisasikan tugas dan fungsi BSIP Aceh sebagai lembaga baru yang terbentuk melalui Perpres No 117 tahun 2022. “Kedepan BSIP Aceh fokus dengan melakukan penerapan dan diseminasi standar instrument pertanian. Kegiatan ini merupakan bagian rangkaian acara HUT pertama BSIP", sebut Ka BSIP Aceh.
Dia menambahkan bahwa FGD ini nantinya akan menghasilkan rumusan rumusan yang sangat kita perlukan untuk peningkatan kualitas ekspor kopi arabika. “Melalui wadah ini kita bisa mendiskusikan segala permasalahan dan kendala yang sering kita hadapi dan sangat penting untuk segera ditangani”, tutup Firdaus. (HY)